4 Potongan Pencairan KUR BRI 2024: Biaya & Tips Terhindar

POTONGAN PENCAIRAN KUR BRI

Potongan Pencairan KUR BRI – Potongan pencairan KUR BRI merupakan salah satu program pinjaman usaha yang dihadirkan oleh bank. Program ini menawarkan kemudahan dalam pengajuan pinjaman modal usaha dengan proses yang mudah dan cepat. KUR BRI dikhususkan untuk pelaku usaha kecil dan menengah yang membutuhkan dukungan modal usaha untuk mengembangkan bisnis mereka.

Sebagai bank terbesar di Indonesia, BRI telah berkomitmen untuk memberikan dukungan dan kemudahan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia. Program KUR BRI dan potongan pencairan hadir sebagai solusi permodalan usaha yang terjangkau dan mudah diakses dengan proses yang cepat dan mudah.

Program KUR BRI telah menerima respon yang positif dari para pelaku usaha di seluruh Indonesia. Bagi mereka yang membutuhkan modal usaha, program KUR BRI menjadi salah satu pilihan terbaik karena memberikan kemudahan dan kecepatan dalam pengajuan pinjaman. Dengan adanya potongan pencairan KUR BRI, para pelaku usaha juga akan semakin mudah dalam mengakses dana yang dibutuhkan untuk mengembangkan bisnis mereka.

Dalam potongan pencairan KUR BRI, bank menawarkan bunga pinjaman yang kompetitif dan terjangkau untuk para pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia. Potongan bunga tersebut dapat mencapai 1-2% dari bunga pinjaman yang sebelumnya ditawarkan oleh BRI. Dengan adanya potongan bunga tersebut, para pelaku usaha kecil dan menengah dapat menghemat biaya bunga yang biasa dibayarkan untuk pinjaman usaha.

Apa Itu Potongan Pencairan KUR BRI?

Apa Itu Potongan Pencairan KUR BRI

Potongan Pencairan adalah biaya administrasi yang dikenakan oleh Bank Rakyat Indonesia kepada nasabah yang mengajukan Kredit Usaha Rakyat namun tidak menggunakan Asuransi KUR. Potongan tersebut dibebankan pada saat pencairan kredit dilakukan.

Meski begitu, para nasabah tidak perlu khawatir karena secara umum potongan pencairan masih tergolong rendah dibandingkan dengan manfaat dari KUR itu sendiri. Selain itu, nasabah dapat mengurangi potongan pencairan dengan mengajukan asuransi BRI sebelum pencairan kredit dilakukan.

Kebijakan Potongan Pencairan KUR BRI Saat Ini

Kebijakan Potongan Pencairan KUR BRI Saat Ini

KUR BRI atau Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia adalah program pinjaman yang disediakan oleh Bank Rakyat Indonesia untuk membantu pengusaha kecil dan menengah mengembangkan bisnis mereka. Namun, pada saat pengajuan pinjaman, ada aturan terkait dengan potongan pencairan KUR.

Saat ini, Bank Rakyat Indonesia telah menetapkan beberapa kebijakan terkait potongan pencairan KUR. Berikut adalah daftar potongan pencairan KUR BRI terkini:

Plafond KreditPotongan Pencairan
Rp. 10 juta – Rp. 50 juta1,3%
Rp. 50 juta – Rp. 100 juta1,5%
Rp. 100 juta – Rp. 250 juta1,7%
Rp. 250 juta – Rp. 1 milyar1,9%

Artinya, jika Anda meminjam KUR BRI sebesar Rp. 50 juta, maka jumlah potongan pencairan yang akan dikenakan sebesar 1,3% dari total plafond kredit. Jadi, jumlah potongan pencairan yang harus dibayarkan oleh peminjam sebesar Rp. 650 ribu.

Namun, perlu diingat bahwa potongan pencairan tersebut harus dibayarkan oleh peminjam pada saat pencairan, tidak bisa dibebankan atau dicicil ke dalam cicilan pinjaman. Selain itu, besaran potongan pencairan KUR juga dapat berubah-ubah sesuai dengan kebijakan Bank Rakyat Indonesia.

Hal ini mungkin menjadi beban terkait dengan biaya yang harus ditanggung oleh peminjam KUR BRI, namun potongan pencairan KUR BRI sebenarnya memiliki fungsi dan manfaatnya sendiri, yaitu:

  • Membantu Bank Rakyat Indonesia dalam mengelola risiko kredit
  • Menyeimbangkan keuntungan dan risiko kredit bagi Bank Rakyat Indonesia
  • Membantu memperkuat keuangan Bank Rakyat Indonesia agar tetap kuat dan sehat

Jadi, potongan pencairan KUR adalah aturan yang harus ditaati oleh semua peminjam. Namun, peminjam juga harus mempertimbangkan manfaat dan keuntungan yang diperoleh dari program KUR BRI, dan memastikan bahwa KUR BRI dapat membantu mereka untuk mengembangkan usaha mereka dengan lancar dan berkelanjutan.

Kelebihan dan Kekurangan Potongan Pencairan KUR BRI

Kelebihan dan Kekurangan Potongan Pencairan KUR BRI

Program potongan pencairan ini menawarkan bunga rendah dan syarat yang mudah, sehingga banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang memanfaatkannya untuk kegiatan bisnis mereka. Namun demikian, program potongan pencairan KUR BRI ini tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangannya.

1. Kelebihan Potongan Pencairan KUR BRI

Program potongan pencairan memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya sebagai pilihan tepat bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Berikut adalah beberapa kelebihan dari program potongan pencairan KUR BRI:

  • Bunga rendah. Program KUR BRI menawarkan suku bunga yang lebih rendah dari kebanyakan program pinjaman usaha yang ditawarkan oleh bank. Dengan suku bunga yang lebih rendah, membuat pelaku usaha kecil dan menengah dapat mengembangkan bisnis mereka tanpa memberatkan keuangan bisnis mereka.
  • Proses pengajuan yang mudah. Pelaku usaha kecil dan menengah yang ingin memanfaatkan program potongan pencairan KUR dapat mengajukan pinjaman dengan mudah dan cepat. Syarat dan ketentuan yang diterapkan oleh program ini juga relative mudah sehingga tidak menyulitkan calon peminjam.
  • Menyediakan pinjaman yang cukup besar. Program potongan pencairan KUR menawarkan pinjaman dengan jumlah cukup besar yang dapat memenuhi kebutuhan bisnis pelaku usaha kecil dan menengah.
  • Memberikan kesempatan bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang tidak mempunyai jaminan. Program potongan pencairan KUR juga memberikan kesempatan kepada pelaku usaha kecil dan menengah yang tidak memiliki jaminan untuk mengembangkan bisnis mereka.

2. Kekurangan Potongan Pencairan KUR BRI

Namun demikian, program potongan KUR BRI juga memiliki kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pengajuan pinjaman. Berikut adalah beberapa kekurangan dari program potongan pencairan KUR BRI:

  • Persyaratan yang ketat. Meskipun proses pengajuan yang mudah, namun program potongan KUR BRI memiliki persyaratan yang ketat. Hal ini membuat pengajuan pinjaman bisa saja ditolak jika tidak memenuhi persyaratan yang diberikan.
  • Terbatas untuk pelaku usaha kecil dan menengah. Program potongan KUR BRI hanya diperuntukkan bagi pelaku usaha kecil dan menengah. Jika bisnis Anda bukan termasuk dalam kategori tersebut maka program ini tidak dapat dimanfaatkan.
  • Ada biaya tambahan. Program potongan KUR BRI memang menawarkan bunga yang rendah, namun ada biaya tambahan seperti biaya administrasi, biaya pengiriman dana dan biaya lainnya yang juga harus ditanggung oleh pelaku usaha kecil dan menengah.
  • Sejumlah resiko. Seperti halnya program pinjaman lainnya, program potongan pencairan KUR BRI juga mengandung sejumlah risiko seperti pengajuan pinjaman ditolak, bunga yang naik, atau bahkan termination of loan jika tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Program potongan pencairan KUR BRI adalah salah satu pilihan tepat bagi pelaku usaha kecil dan menengah yang ingin mengembangkan bisnis mereka. Namun sebelum memutuskan menggunakan program ini, perlu diperhatikan baik-baik kelebihan dan kekurangan yang ada. Dengan begitu Anda dapat membuat keputusan yang tepat dan memaksimalkan manfaat program potongan pencairan KUR BRI untuk bisnis Anda.

Bagaimana Memperoleh KUR BRI Tanpa Potongan Pencairan?

Bagaimana Memperoleh KUR BRI Tanpa Potongan Pencairan

KUR memiliki bunga yang lebih rendah dibanding kredit biasa, dan memiliki jangka waktu pembayaran yang fleksibel, mulai dari satu hingga tiga tahun. Namun, beberapa nasabah mengeluhkan adanya potongan pencairan KUR BRI yang mempengaruhi jumlah dana yang mereka terima. Jadi, bagaimana cara memperoleh KUR BRI tanpa potongan pencairan?

1. Pilih Produk KUR BRI yang Sesuai dengan Kebutuhan Anda

BRI menawarkan beberapa produk KUR, termasuk KUR Mikro dengan plafon hingga Rp 25 juta, KUR Multiguna dengan plafon yang lebih besar sampai Rp 500 juta, dan KUR BRI Goes Digital yang dapat diakses secara online. Sebelum mengajukan KUR BRI, pastikan Anda telah memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan memenuhi syarat yang dibutuhkan, seperti memiliki NPWP dan SIUP.

2. Persiapkan Dokumen yang Dibutuhkan Secara Lengkap

Seperti kredit bank biasa, KUR BRI juga memerlukan dokumen yang dibutuhkan untuk diproses. Pastikan Anda telah menyiapkan dokumen-dokumen tersebut dengan benar, sehingga Anda tidak perlu mengulangi proses pengajuan kembali. Beberapa dokumen yang dibutuhkan antara lain:

  • Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
  • Rekening koran usaha selama 6 bulan terakhir
  • Fotokopi identitas diri dan KK
  • Surat keterangan domisili usaha

3. Ajukan KUR BRI Melalui Proses yang Benar

Setelah memilih produk KUR BRI dan menyiapkan dokumen yang dibutuhkan, kirimkan permohonan KUR BRI melalui proses yang benar. Anda dapat mengajukan KUR BRI melalui cabang BRI terdekat atau melalui online, tergantung pada produk yang Anda pilih. Pastikan Anda telah mengisi formulir secara benar dan lengkap, dengan memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan usaha Anda.

4. Cari Informasi Tentang Syarat-Syarat dan Ketentuan KUR BRI

Bank BRI memiliki beberapa syarat dan ketentuan untuk mendapatkan KUR BRI tanpa potongan pencairan. Pastikan Anda mencari informasi ini sebelum mengajukan KUR BRI, untuk memastikan Anda memenuhi semua persyaratan dan memperoleh KUR BRI tanpa potongan pencairan. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan, antara lain:

  • Usaha Anda harus sudah berjalan selama minimal 6 bulan
  • Lain-lain persyaratan di BRI website

Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, Anda dapat memperoleh KUR BRI tanpa potongan pencairan dengan mudah. Pastikan Anda memilih produk yang tepat, menyiapkan dokumen secara lengkap, dan mengajukan permohonan dengan benar. Selamat mencoba!

Pengaruh Potongan Pencairan KUR BRI Terhadap Pelaku Usaha Kecil

Pengaruh Potongan Pencairan KUR BRI Terhadap Pelaku Usaha Kecil

Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diselenggarakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah membantu banyak pelaku usaha kecil dan menengah dalam memajukan bisnis mereka. Namun, beberapa pelaku usaha kecil mengalami kesulitan dalam menghadapi potongan pencairan KUR BRI. Potongan tersebut mempengaruhi arus kas perusahaan dan pada akhirnya, berdampak pada kemampuan pelaku usaha kecil untuk berkembang.

Potongan pencairan KUR BRI dapat mempengaruhi arus kas pelaku usaha kecil. Sebagai contoh, jika pelaku usaha kecil mengajukan kredit sebesar 50 juta dan potongan pencairan yang dikenakan oleh Bank sebesar 3%, maka pelaku usaha hanya akan menerima 48,5 juta dari Bank.

Jika pelaku usaha kecil memiliki rencana bisnis yang matang dan telah merencanakan penggunaan dana yang diajukan, maka potongan pencairan KUR BRI dapat menghambat ekspansi bisnis. Potongan tersebut juga dapat mempengaruhi arus kas perusahaan dan kemampuan pelaku usaha untuk membayar kembali kredit pada waktunya.

Pernyataan Resmi BRI Mengenai Potongan Pencairan KUR

Pernyataan Resmi BRI Mengenai Potongan Pencairan KUR

BRI, singkatan dari Bank Rakyat Indonesia, adalah bank milik negara yang paling banyak didukung oleh pemerintah. Peran BRI dalam program ini sangat penting karena BRI telah menjadi salah satu bank yang diberi mandat oleh pemerintah untuk menyalurkan KUR.

Namun demikian, belakangan ini terdapat kabar yang mengatakan bahwa BRI akan melakukan potongan pencairan KUR bagi para pelaku usaha. Kabar ini menuai berbagai reaksi dari berbagai kalangan dan tentu menimbulkan kekhawatiran dari para pelaku usaha kecil dan menengah yang bermaksud mengajukan KUR.

BRI menjelaskan bahwa potongan pencairan KUR bukanlah sesuatu yang dilakukan atas kemauan dan kebijakan BRI. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari peraturan pemerintah yang menetapkan aturan terkait pembentukan dana cadangan Kredit Usaha Rakyat (DC-KUR) oleh bank. DC-KUR tersebut diperuntukkan sebagai dana cadangan atas risiko pembiayaan KUR oleh bank. Jumlah dana cadangan yang harus dibentuk oleh bank ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 2% hingga 4% dari outstanding KUR bank.

Karena itu, BRI mengumumkan bahwa potongan pencairan KUR dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk membentuk dana cadangan Kredit Usaha Rakyat (DC-KUR). Potongan pencairan tersebut juga sejalan dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh OJK. Meskipun terdapat potongan pencairan, BRI menjamin bahwa KUR yang diberikan masih tetap sama dengan KUR yang diberikan sebelumnya. Dengan begitu, pelaku usaha kecil dan menengah masih tetap mendapatkan akses ke permodalan dengan suku bunga yang rendah.

Dalam pernyataannya, BRI juga menegaskan bahwa potongan pencairan bukanlah untuk membebankan para pelaku usaha kecil dan menengah, melainkan sebagai tindak lanjut dari regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan OJK. Sebagai bank yang terus berupaya untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat, BRI tetap memastikan kebijakan yang diambil selalu berpihak kepada kepentingan pelaku usaha kecil dan menengah.

Strategi untuk Mengurangi Dampak Potongan Pencairan KUR BRI

Strategi untuk Mengurangi Dampak Potongan Pencairan KUR BRI

Bagi pengusaha kecil dan menengah, mendapatkan pinjaman dari bank bisa menjadi alternatif yang menjanjikan untuk membesarkan usahanya. Salah satunya adalah KUR BRI, program pinjaman tanpa agunan dari Bank BRI khusus untuk pelaku usaha kecil dan menengah. Akan tetapi, di tengah proses pencairan KUR BRI seringkali terjadi potongan yang berdampak pada jumlah uang yang diterima oleh peminjam. Potongan ini bisa menjadi beban bagi pelaku usaha kecil dan menengah, terutama di masa-masa sulit akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, diperlukan strategi yang mampu mereduksi dampak potongan pencairan KUR BRI. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dilakukan:

1. Membuka rekening di Bank BRI

Selama ini, banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang masih memiliki rekening di bank lain saat mendaftar KUR BRI. Padahal, dengan membuka rekening di Bank BRI, peminjam bisa mendapatkan beberapa keuntungan, seperti potongan biaya administrasi dan potongan bunga. Ini bisa menjadi salah satu strategi untuk mereduksi potongan pencairan KUR BRI. Selain itu, mempunyai rekening di bank tempat mengajukan KUR juga memudahkan proses pencairan.

2. Memperjelas persyaratan dan pelaksanaan KUR BRI

Banyak pelaku usaha kecil dan menengah yang tidak memperhatikan persyaratan dan pelaksanaan KUR BRI secara detail dan cermat. Oleh karena itu, sebelum mengajukan KUR BRI, disarankan untuk membaca persyaratan yang dibutuhkan, memperjelas penggunaan dan cara pelaksanaannya. Dengan begitu, kesalahpahaman dan ketidaksepahaman yang menyebabkan potongan dapat dikurangi atau bahkan dihindari.

3. Menjalin hubungan baik dengan staf Bank BRI

Menjalin hubungan baik dengan staf Bank BRI bisa membantu peminjam dalam mempercepat proses pencairan dan menghindari potongan yang tidak perlu. Pelajari cara berkomunikasi dengan staf Bank BRI agar kebutuhan peminjam bisa terpenuhi secara efektif dan efisien.

4. Menggunakan KUR BRI hanya untuk kebutuhan yang diperlukan

KUR BRI sebaiknya digunakan hanya untuk kebutuhan yang memang sangat diperlukan untuk usaha. Menghindari penggunaan KUR BRI secara berlebihan bisa membantu peminjam menghindari potongan yang berlebihan juga.

5. Melunasi angsuran tepat waktu

Ketika sudah menggunakan KUR BRI, pelaku usaha kecil dan menengah harus berkomitmen untuk melakukan pembayaran angsuran tepat waktu. Dengan begitu, peluang untuk harus membayar bunga atas tangguhan pembayaran dapat diminimalkan dan potongan yang berasal dari sanksi keterlambatan pembayaran pun bisa dihindari.

6. Mengajukan KUR BRI pada saat yang tepat

Memilih waktu yang tepat saat mengajukan KUR BRI juga dapat mereduksi potongan. Misalnya, ketika pada saat tenaga kerja di usaha sedang berada di puncaknya, atau saat menjelang musim liburan, pengadaan alat-alat produksi, atau saat pasar sedang bergairah. Pada saat-saat seperti itu, potongan yang harus dibayarkan mungkin tidak sebesar pada saat-saat lain.

7. Membandingkan program pinjaman dari bank lain

Sebelum memutuskan menggunakan KUR BRI, pelaku usaha kecil dan menengah perlu membandingkan program pinjaman dari berbagai bank. Dengan membandingkan, peminjam bisa mengetahui mana bank yang menawarkan suku bunga paling rendah ataupun potongan-potongan tertentu. Memilih program pinjaman yang tepat bisa membantu mencegah terjadinya potongan terlalu besar di langkah-langkah di atas.

Alternatif Sumber Pendanaan Bagi Pelaku Usaha Kecil

Alternatif Sumber Pendanaan Bagi Pelaku Usaha Kecil

Usaha kecil memang memerlukan sumber pendanaan yang lebih mudah dan cepat untuk diperoleh, terutama di masa pandemi seperti sekarang. Salah satu alternatif yang dapat diakses oleh pelaku usaha kecil adalah potongan pencairan KUR BRI. KUR (Kredit Usaha Rakyat) merupakan program pemerintah dalam rangka memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Terdapat beberapa alternatif sumber pendanaan bagi pelaku usaha kecil selain potongan pencairan KUR BRI yaitu:

1. Crowdfunding

Crowdfunding adalah salah satu cara untuk mengumpulkan dana dari banyak orang melalui internet. Pelaku usaha kecil dapat membuat kampanye crowdfunding dengan tujuan memperoleh investasi dari masyarakat luas. Dalam memilih platform crowdfunding, pastikan bahwa platform tersebut memiliki reputasi baik dan telah memperoleh regulasi dari pemerintah.

2. Pinjaman Online

Pinjaman online dapat menjadi alternatif yang praktis karena dapat diakses melalui smartphone dan proses persetujuan cukup cepat. Namun, pastikan bahwa pelaku usaha kecil memilih platform yang terpercaya dan tidak memberikan bunga dan biaya yang terlalu tinggi. Perhatikan juga catatan kredit dan kemampuan membayar cicilan agar tidak terjebak dalam utang yang berkepanjangan.

3. Capital Venture

Untuk pelaku usaha kecil yang memiliki potensi untuk berkembang lebih besar, capital venture dapat menjadi alternatif sumber pendanaan yang cocok. Capital venture adalah investor yang memberikan dana dalam jumlah besar untuk perusahaan yang memiliki potensi bisnis yang besar. Dalam hal ini, pelaku usaha kecil perlu menampilkan bisnis plan yang jelas dan potensi untuk menghasilkan keuntungan yang besar.

4. Koperasi

Koperasi dapat menjadi alternatif sumber pendanaan bagi pelaku usaha kecil yang bergerak di sektor yang sama. Dalam koperasi, anggota saling membantu untuk membiayai usaha masing-masing. Koperasi juga memiliki pengawasan dari pemerintah sehingga lebih aman dan terpercaya.

5. Pinjaman Bank Umum

Jika pelaku usaha kecil sudah mempunyai catatan kredit yang baik dan memiliki potensi untuk mendapatkan keuntungan yang besar, pinjaman bank umum bisa menjadi opsi untuk sumber pendanaan yang lebih besar. Bank umum dapat memberikan bunga dan tenor yang lebih baik dibandingkan pinjaman online dan pinjaman KUR. Pastikan untuk memahami terlebih dahulu syarat dan ketentuan yang berlaku serta jangan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

6. Modal Sendiri

Alternatif sumber pendanaan terakhir bagi pelaku usaha kecil adalah modal sendiri. Ini merupakan cara teraman dan termudah untuk diterapkan. Pelaku usaha kecil dapat menabung dan mengalokasikan sebagian penghasilan untuk mendanai bisnisnya sendiri. Namun, hal ini dapat membatasi pertumbuhan bisnis.

7. Pinjaman dari Keluarga atau Teman

Jika alternatif sumber pendanaan lain tidak memungkinkan, pelaku usaha kecil dapat meminta pinjaman dari keluarga atau teman. Namun, pastikan untuk memenuhi kewajiban membayar cicilan tepat waktu agar tetap baik hubungan dan terhindar dari konflik yang tidak diinginkan.

8. Kredit Multiguna

Kredit multiguna dapat menjadi alternatif sumber pendanaan bagi pelaku usaha kecil yang memerlukan dana untuk keperluan lain selain usaha. Bank BRI menawarkan kredit multiguna dengan bunga dan tenor yang cukup ringan dan persyaratan yang mudah dipenuhi. Pelaku usaha kecil dapat memanfaatkan kredit multiguna untuk memperbaiki rumah atau membeli keperluan mesin usaha sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan bisnis.

Dalam memilih alternatif sumber pendanaan, pastikan untuk mempertimbangkan risiko dan keuntungan yang dapat diperoleh. Pelaku usaha kecil perlu memahami kebutuhan dan kondisi finansial bisnis serta memilih sumber pendanaan yang paling sesuai. Dengan memilih alternatif sumber pendanaan yang tepat, pelaku usaha kecil dapat memperkuat dan mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan.

Akhir Kata

Berdasarkan tulisan dari Admin Situs STKIPMKTB, potongan pencairan KUR BRI menjadi solusi bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk mendapatkan akses permodalan dan mengembangkan usahanya. Dengan adanya potongan pinjaman, pemilik usaha dapat membayar angsuran lebih mudah dan tidak memberatkan usaha yang sedang berjalan.

Namun, sebelum mengajukan pinjaman KUR BRI, para pelaku usaha harus memahami ketentuan-ketentuan yang ada dan memastikan bahwa bisnis mereka memenuhi syarat untuk menjadi penerima pinjaman. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kemampuan usaha sendiri dalam mengatur keuangan agar tidak terlilit hutang yang berat.

Bagikan: