Rayen Pono Mengkritik Ahmad Dhani dalam Debat Royalti Musik

Diskusi Terbuka yang Menarik

Rayen Pono baru-baru ini berpartisipasi dalam sebuah diskusi terbuka yang diadakan oleh Ahmad Dhani bersama Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) di Artotel, Senayan, Jakarta. Acara yang berlangsung pada Kamis, 10 April 2025, ini menarik perhatian banyak pelaku industri musik. Dalam kesempatan tersebut, Rayen menyampaikan pandangannya mengenai isu royalti musik yang menjadi perdebatan hangat.

“Saya ingat Mas Dhani pernah berkata bahwa penyanyi yang tidak mau membayar royalti kepada pencipta lagu adalah manusia pintar tapi tidak memiliki wisdom,” ungkap Rayen, membuka pernyataannya dengan kritik yang tajam. Pernyataan ini mengundang perhatian peserta debat dan memicu diskusi yang mendalam.

Rayen menegaskan bahwa wisdom yang sebenarnya adalah kemampuan untuk memahami konteks hukum dan berjuang untuk hak-hak musisi. “Saya ingin berjuang untuk industri yang lebih besar dari sekadar royalti,” lanjutnya, menunjukkan komitmennya untuk kemajuan ekosistem musik di Indonesia.

Kekecewaan Terhadap Ketidaknetralan

Selama debat, Rayen juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Ahmad Dhani yang dianggap tidak netral. “Kekecewaan saya pribadi, Mas Dhani dengan kapasitasnya yang besar, kenapa tidak memilih untuk ada di tengah?” ungkap Rayen dengan nada serius. Ia merasa bahwa Dhani seharusnya dapat menggunakan pengaruhnya untuk menyatukan, bukan memecah belah.

Rayen menjelaskan bahwa kritiknya ditujukan untuk sikap Dhani dan bukan untuk AKSI. “Saya hanya mengkritisi sikap Mas Dhani, bukan AKSI,” tegasnya. Ia berharap semua pihak dalam industri musik bisa bersatu untuk memperjuangkan hak-hak mereka.

“Gue mau berjuang bukan cuma untuk pencipta lagu, tetapi untuk seluruh ekosistem musik,” lanjut Rayen, menegaskan pentingnya kolaborasi di antara semua pelaku industri. Pendekatan holistik ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam industri musik Indonesia.

Mendorong Kesadaran dan Pendidikan

Rayen berharap bahwa diskusi ini dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya royalti bagi semua pelaku industri musik. Ia ingin masyarakat memahami bahwa royalti bukan hanya masalah penyanyi atau pencipta lagu, tetapi juga menyangkut keberlangsungan industri secara keseluruhan.

“Pendidikan tentang hak dan kewajiban di industri musik perlu ditingkatkan,” tutup Rayen, menekankan pentingnya edukasi dalam mengatasi permasalahan yang ada. Dengan adanya pemahaman yang lebih baik, diharapkan kondisi industri musik Indonesia dapat berkembang ke arah yang lebih baik.

Rayen Pono percaya bahwa setiap orang di industri musik harus berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak mereka. “Kita semua harus teredukasi tentang hak dan kewajiban di industri ini,” tambahnya, menunjukkan komitmennya untuk masa depan musik Indonesia yang lebih baik.

Bagikan:

[addtoany]