Kekerasan dalam Hubungan: Selebgram Riri Aprilia Jadi Korban Penganiayaan oleh Polwan

Riau, 26 Desember 2024 — Kasus penganiayaan yang melibatkan seorang polisi wanita (polwan) berinisial IR dan ibunya terhadap Riri Aprilia Kartin, seorang selebgram asal Riau, telah menarik perhatian publik. Insiden ini bukan hanya menyentuh isu kekerasan, tetapi juga menyoroti dinamika hubungan keluarga yang kompleks.

Awal Mula Perseteruan

Riri menjalin hubungan dengan adik Polwan IR, dan ketidaksetujuan keluarga sang polwan menjadi pemicu utama dari insiden tersebut. “Awalnya, saya tidak menyangka bahwa hubungan ini akan berakhir seperti ini. Saya hanya ingin bahagia dengan orang yang saya cintai,” ujar Riri saat menceritakan pengalaman pahitnya.

Pada malam kejadian, Riri sedang berada di rumahnya ketika tiba-tiba Polwan IR dan ibunya datang dengan emosi yang memuncak. “Mereka menerobos masuk dan langsung menyerang saya. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya hanya bisa melindungi diri,” ungkapnya. Riri mengalami luka yang cukup parah akibat pemukulan dan penyerangan yang dilakukan secara membabi buta.

Dampak Penganiayaan

Akibat dari serangan tersebut, Riri mengalami banyak luka lebam di berbagai bagian tubuhnya. “Ini bukan hanya tentang fisik, tetapi juga mental saya. Saya merasa sangat terguncang,” kata Riri dengan suara bergetar. Trauma yang dialaminya membuatnya merasa tidak aman, bahkan di lingkungan yang seharusnya menjadi rumahnya.

Ketua RW di lingkungan Riri, yang berusaha melerai, mengalami serangan jantung dan meninggal dunia. “Dia selalu ada untuk membantu saya. Ketika dia mencoba melindungi saya, dia justru menjadi korban,” kenangnya. Kejadian tragis ini mengguncang warga sekitar, dan banyak yang merasa bahwa tindakan kekerasan tidak seharusnya terjadi di tengah masyarakat.

Langkah Hukum yang Diambil

Setelah insiden tersebut, Riri memutuskan untuk melapor ke Polda Riau. “Saya ingin menunjukkan bahwa tindakan seperti ini tidak bisa dibiarkan. Saya tidak sendirian dalam hal ini,” ujarnya. Riri berharap bahwa dengan mengungkapkan kisahnya, ia dapat menginspirasi orang lain untuk melawan kekerasan.

Pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan menetapkan Polwan IR serta ibunya sebagai tersangka. “Kami akan melakukan penyelidikan secara menyeluruh. Kekerasan tidak akan ditoleransi,” tegas seorang petugas. Riri berharap bahwa keadilan akan ditegakkan dan pelaku akan menerima konsekuensi dari tindakan mereka.

Refleksi dan Harapan

Kasus ini memicu banyak reaksi dari masyarakat, terutama karena pelaku adalah seorang polisi. “Seharusnya polisi melindungi, bukan malah menyakiti,” ungkap salah satu warga. Riri berharap bahwa kejadian ini akan membuka mata banyak orang tentang pentingnya menangani masalah kekerasan dalam hubungan.

“Saya ingin setiap orang tahu bahwa mereka tidak sendirian. Kita harus saling mendukung untuk melawan kekerasan,” tutup Riri dengan penuh harapan. Dengan berbagi kisahnya, ia berharap dapat menginspirasi perubahan positif di masyarakat.

Bagikan:

[addtoany]

Tags