Fati Indraloka Kenang Babe Cabita Menjelang Lebaran

Kenangan Manis yang Tak Terlupakan

Jelang Lebaran, Fati Indraloka tak bisa menghindari nostalgia terhadap suaminya, Babe Cabita, yang telah berpulang setahun lalu. Babe, yang berjuang melawan penyakit langka anemia aplastik, meninggal dunia pada 19 April 2024, sehari sebelum Hari Raya Idulfitri. Kenangan indah bersama Babe, terutama di bulan Ramadan, kembali membanjiri pikirannya.

Dalam wawancara bersama Melaney Ricardo, Fati mengungkapkan betapa sulitnya merayakan Lebaran tanpa kehadiran Babe. “Rasanya pas masuk (Ramadan), jadi keingat lagi. Bulan ini adalah saat-saat terakhir kita bersama di rumah sakit di Malaysia,” ujarnya. Momen-momen tersebut sangat berarti baginya dan kini menjadi sumber kerinduan yang mendalam.

Fati mengenang bagaimana mereka menghabiskan waktu sahur dan berbuka puasa bersama. “Kebayang waktu sahurnya, terus bukanya. Waktu itu di Ramadan pertama Babe di ICU dan sempat koma setelah operasi kepalanya,” kenangnya. Setiap detail dari momen tersebut kini menjadi kenangan yang sangat berharga.

Rindu yang Menghampiri

Meskipun Fati bersyukur masih bisa merasakan Ramadan tahun ini, kesedihan tetap menghampiri hatinya. “Pas Ramadan pertama kemarin, rasanya campur aduk. Alhamdulillah masih diberi kesempatan merasakan Ramadan lagi, tapi di saat yang sama, masih terbayang deg-degannya waktu itu,” ungkapnya. Rasa rindu akan sosok Babe membuat perayaan Lebaran ini terasa berbeda.

Menunggu kabar dari rumah sakit saat Babe dirawat di ICU menjadi salah satu kenangan yang paling sulit. “Nungguin telepon dari rumah sakit, karena di ICU kita nggak boleh nungguin terus, paling cuma bisa satu jam,” jelas Fati, menunjukkan betapa beratnya situasi yang harus mereka hadapi saat itu. Keterbatasan waktu itu menambah ketegangan dan kecemasan yang dirasakannya.

Momen-momen tersebut mengingatkan Fati akan pentingnya menghargai setiap detik yang dihabiskan bersama orang tercinta. Ia berusaha untuk tidak terlarut dalam kesedihan, melainkan mengenang Babe dengan cara positif yang dapat menginspirasi dirinya dan anak-anak.

Melanjutkan Hidup dengan Kenangan Indah

Fati Indraloka menyadari bahwa hidup harus terus berjalan meskipun ada rasa kehilangan yang mendalam. Ia ingin selalu mengenang Babe dengan cara yang baik sambil berbagi kasih kepada anak-anak dan orang-orang di sekitarnya. “Semoga kenangan indah bersama Babe dapat terus hidup dalam diri saya dan anak-anak,” harapnya.

Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat berarti bagi Fati dalam menghadapi momen-momen sulit seperti ini. Ia percaya bahwa dengan saling mendukung, mereka bisa melewati semua tantangan dan menjaga kenangan Babe tetap hidup.

Dengan semangat yang kuat, Fati juga ingin menginspirasi orang lain untuk menghargai setiap momen berharga dengan orang yang mereka cintai. Ia bertekad untuk merayakan hidup dan mengingat semua kebaikan yang pernah dibagikan Babe Cabita.

Bagikan:

[addtoany]